Jumat, 04 Juli 2014

Tepian Senja


Menepi... ya, alunan ombak kecil itu mulai menepi kembali. Tanpa diundang, tanpa tersadar.
Garis pantai yang pernah kubuat kini mulai memudar. Tersapu olehmu yang selalu datang setiap saat.
Menguat...Aku menguat, berusaha bertahan menahanmu mengambil alih wilayahku.
Selalu kubertahan darimu hingga fokus pada pertahanan apa yang kupertahankan tanpa membuka mata.

Seiring cahaya senja yang menghilang, mataku tak lagi tersilaukan oleh matahari yang menyengat kedua mataku.
Kini kusadar, kau tak lagi mendekat tuk mencoba menerobos jarak, kau tak lagi berupaya memaksa menghilangkan garis itu. Seakan kau berkata selamat tinggal seiring senja menghilang.
Biarkan malam berjalan semestinya. Hingga kau tenggelam dalam gelap malam ini dan diselimuti ribuan cahaya bintang di atasmu.

Bukankah selalu begitu ? Gelombang mu selalu datang menepi tanpa peduli tebalnya tumbuh karang menghadangku. Menghujam kala badai. Menghilang ketika terharap

Mungkinkah adanya daratan baru yang kau tuju kini??? Indahkah daratan itu ??? Yakinkah kau tak kan ada karang tebal di sana yang memaksamu tetap terbatasi???

Betapa jauh daratan itu kini dengan tepian pulau kecil yang selalu kau datangi ? yang selalu memberikan taman tanpa ada jarak yang menjadi batasan untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar